Pages

Juli 07, 2010

Terjadi 961 Kasus DBD di Kota Cimahi

Sejak Januari hingga Juni 2010, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cimahi mencapai 961 kasus. Dari jumlah tersebut, Kel. Cibeureum, Kec. Cimahi Selatan, menjadi wilayah yang paling sering terjangkit DBD dengan 117 kasus.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr. Fitri Manan mengatakan, usia yang paling banyak terjangkit DBD yaitu di atas 15 tahun.

"Kasus DBD tahun 2010, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, masih lebih rendah. Tapi jika dibanding 2008 dengan periode yang sama, kasusnya lebih tinggi," ungkap dr. Fitri Manan kepada wartawan di kantor Dinkes Kota Cimahi, Jln. Rd. Hardjakusumah, Senin (5/7).

Berdasarkan data yang ada di Dinkes Kota Cimahi, kelurahan yang menempati posisi dua untuk kasus DBD adalah Kel. Cibabat, Cimahi Utara, yaitu mencapai 98 kasus dan ketiga Kel. Cigugur Tengah, 95 kasus.

"Tiga wilayah tersebut memang tergolong rawan perkembangan nyamuk penyebab DBD. Hal itu antara lain karena ketiga daerah tersebut tergolong padat dibanding kelurahan-kelurahan lainnya," katanya.

Dilihat dari usai penderita DBD, lanjut Fitri, kasus terbanyak dialami kalangan dewasa, usia 15 tahun ke atas yang mencapai 563 kasus. Kedua usia 5-9 tahun mencapai 155, disusul usia 10-14 tahun 126 kasus, usia 1-4 tahun 97 kasus, dan usia kurang 1 tahun sebanyak 20 kasus. "Kenapa usia 15 tahun ke atas, karena memang jumlahnya paling banyak," kilahnya.

Jika dilihat rata-rata per bulan, jumlah kasus DBD di Kota Cimahi sepanjang 2010 mencapai 150 kasus, masih di atas kasus tahun 2008 (periode yang sama). Jika dibanding tahun 2009 yang per bulannya mencapai 200 kasus, tahun ini tergolong masih rendah.

Pada Januari 2010 tercatat 193 kasus, Februari (210), Maret (169), Mei (156), dan Juni (78). "Sedangkan jika dilihat dari kasus tertinggi selama periode 2008 hingga 30 Juni 2010 kasus paling tinggi terjadi pada Januari 2009, yaitu 329 kasus," ujar Fitri.

Disebutkan, meski masih di bawah tahun 2009, namun kasus DBD tahun ini tergolong masih tinggi. Hal itu menurutnya antara lain karena cuaca saat ini mendukung berkembangnya jentik nyamuk DBD, mengingat masih sering turun hujan. Karena itu, upaya seperti pemberantasan sarang nyamuk dengan metode menguras, menutup, dan mengubur (3M), harus terus digalakkan selain upaya-upaya lainnya. "Gerakan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk, tidak boleh kendur, karena nyamuk DBD terus perkembangan," tandasnya. (B.35)**

http://klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20100706085005&idkolom=tatarbandung

Tidak ada komentar:

 
© Copyright BODAS PEKA JAWA BARAT 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all