Pages

April 01, 2009

Kupu-Kupu




Kupu-KupuSuatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung.Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mataangin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas.Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang laindisana."Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakektua. "Apa yang kau risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah PakTua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun takjuga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung danlembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah akuharus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, adasebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekorkupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatkudengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapalama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon danbunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangandisana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuatpemuda yang sedang gelisah itu.Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran.Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain.Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlaritak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untukmendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannyasemakin liar.Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapatditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergeraknaik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda.Istirahatlah. " Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, adasekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Merekaterbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu."Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabraktak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatappemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakinkau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergidari dirimu.""Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukanbenda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilahkebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan larikemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yanghinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkankeindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yangmengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begituindah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.***Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagimereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang merekacari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabraksana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat sajamengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapatmeraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santapsetelah mendapatkannya.Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengancara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat digenggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaanadalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalamhati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi darikita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akanmenjauh.Teman, cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itumenetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiaplangkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidupkita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagiaitu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkanmungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernahmemperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita,namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya. ***

Tidak ada komentar:

 
© Copyright BODAS PEKA JAWA BARAT 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all