Pages

Maret 12, 2009

Kisah Gadis Untuk Bersekolah



Namanya Hani. Hani Irmawati. Ia adalah gadis pemalu, berusia 17 tahun.
Tinggal di rumah berkamar dua bersama dua saudara dan orangtuanya.
Ayahnya adalah penjaga gedung dan ibunya pembantu rumah tangga.
Pendapatan tahunan mereka, tidak setara dengan biaya kuliah sebulan di
Amerika.

Pada suatu hari, dengan baju lusuh, ia berdiri sendirian di tempat
parkir sebuah sekolah internasional. Sekolah itu mahal, dan tidak
menerima murid Indonesia. Ia menghampiri seorang guru yang mengajar
bahasa Inggris di sana. Sebuah tindakan yang membutuhkan keberanian
besar untuk ukuran gadis Indonesia.

Aku ingin kuliah di Amerika, tuturnya, terdengar hampir tak masuk
akal. Membuat sang guru tercengang, ingin menangis mendengar impian
gadis belia yang bagai pungguk merindukan bulan.

Untuk beberapa bulan berikutnya, Hani bangun setiap pagi pada pukul
lima dan naik bis kota ke SMU-nya. Selama satu jam perjalanan itu, ia
belajar untuk pelajaran biasa dan menyiapkan tambahan pelajaran bahasa
Inggris yang didapatnya dari sang guru sekolah internasional itu
sehari sebelumnya. Lalu pada jam empat sore, ia tiba di kelas sang
guru. Lelah, tapi siap belajar.

Ia belajar lebih giat daripada kebanyakan siswa ekspatriatku yang
kaya-kaya, tutur sang guru. Semangat Hani meningkat seiring dengan
meningkatnya kemampuan bahasanya, tetapi aku makin patah semangat.

Hani tak mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa dari
universitas besar di Amerika. Ia belum pernah memimpin klub atau
organisasi, karena di sekolahnya tak ada hal-hal seperti itu. Ia tak
memiliki pembimbing dan nilai tes standar yang mengesankan, karena tes
semacam itu tak ada.

Namun, Hani memiliki tekad lebih kuat daripada murid mana pun.

Maukah Anda mengirimkan namaku? pintanya untuk didaftarkan sebagai

penerima beasiswa.

Aku tak tega menolak. Aku mengisi pendaftaran, mengisi setiap titik-titik

dengan kebenaran yang menyakitkan tentang kehidupan akademisnya, tetapi juga

dengan pujianku tentang keberanian dan kegigihannya, ujar sang guru.

Kurekatkan amplop itu dan mengatakan kepada Hani bahwa peluangnya untuk

diterima itu tipis, mungkin nihil.

Pada minggu-minggu berikutnya, Hani meningkatkan pelajarannya dalam bahasa

Inggris. Seluruh tes komputerisasi menjadi tantangan besar bagi seseorang

yang belum pernah menyentuh komputer. Selama dua minggu ia belajar

bagian-bagian komputer dan cara kerjanya.

Lalu, tepat sebelum Hani ke Jakarta untuk mengambil TOEFL, ia menerima surat

dari asosiasi beasiswa itu.

Inilah saat yang kejam. Penolakan, pikir sang guru.

Sebagai upaya mencoba mempersiapkannya untuk menghadapi kekecewaan, sang

guru lalu membuka surat dan mulai membacakannya: Ia diterima! Hani diterima

..

Akhirnya aku menyadari bahwa akulah yang baru memahami sesuatu yang sudah

diketahui Hani sejak awal: bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi

juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk

percaya akan dirimu sendiri, tutur sang guru menutup kisahnya.

Kisah Hani ini diungkap oleh sang guru bahasa Inggris itu, Jamie Winship,

dan dimuat di buku Chicken Soup for the College Soul, yang edisi

Indonesianya telah diterbitkan.

Tentu kisah ini tidak dipandang sebagai kisah biasa oleh Jack Canfield, Mark

Victor Hansen, Kimberly Kirberger, dan Dan Clark. Ia terpilih diantara lebih

dari delapan ribu kisah lainnya. Namun, bukan ini yang membuatnya istimewa.

Yang istimewa, Hani menampilkan sosoknya yang berbeda. Ia punya tekad. Tekad

untuk maju. Maka, sebagaimana diucapkan Tommy Lasorda, Perbedaan antara

yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang.

Anda memilikinya?

Sumber: Disadur dari Chicken Soup for the College Soul by Jack Canfield, Mark

Victor Hansen, Kimberly Kirberger, and Dan Clark

//////////// ///////// ///////// ///////// ////
Fed Douglas Terlahir sebagai Budak

Tidak ada komentar:

 
© Copyright BODAS PEKA JAWA BARAT 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all